Masalah penyelundupan di Lombok merupakan sebuah tantangan yang serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Tindakan ilegal ini dapat merugikan ekonomi daerah serta menimbulkan dampak negatif terhadap keamanan dan ketertiban. Namun, dengan kerja sama yang baik antara pihak berwenang dan masyarakat, masalah ini bisa diatasi.
Menurut Kepala Bea Cukai Mataram, Bambang Suryanto, “Penyelundupan di Lombok telah menjadi masalah yang cukup meresahkan. Namun, kami terus berupaya untuk mengatasi hal ini dengan meningkatkan pengawasan di pelabuhan dan bandara.” Upaya ini sejalan dengan Solusi yang diusulkan oleh Kepala Kepolisian Daerah NTB, Irjen Pol. Muhammad Iqbal, yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektoral dalam menangani masalah penyelundupan.
Salah satu tantangan utama dalam mengatasi penyelundupan di Lombok adalah minimnya sumber daya manusia dan peralatan yang memadai. Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, “Kami membutuhkan lebih banyak personel dan peralatan canggih untuk menghadapi perkembangan modus operandi penyelundupan yang semakin canggih.”
Namun, solusi tidak hanya terletak pada peningkatan sumber daya manusia dan peralatan. Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga memegang peran penting dalam memerangi penyelundupan. Menurut aktivis anti-korupsi, Teten Masduki, “Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa penyelundupan merugikan mereka secara langsung, dan mereka harus ikut berperan aktif dalam melawan praktik ilegal ini.”
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, serta peningkatan kesadaran akan dampak negatif penyelundupan, diharapkan masalah ini bisa diatasi dengan efektif. “Kami yakin bahwa dengan upaya bersama, kita bisa menciptakan Lombok yang bebas dari penyelundupan dan menjadi daerah yang aman dan sejahtera bagi semua,” tutup Bambang Suryanto.